Oleh ; Evi Desiana, S.T.P
Sekitar empat bulan terakhir saya diberi kesempatan untuk banyak berinteraksi dengan beberapa pengusaha.
Bermula dari keikutsertaan saya dalam Universal Enterprise, kemudian banyak mengenal banyak karakter
dan pola pikir beberapa tentor disana. Sejak awal, yang ada di benak saya para pengusaha itu adalah orang2
hebat, orang2 sukses –dlm parameter duniawi-, orang2 yang berani mengambil resiko dan pekerja keras,
bermobil mewah, mempunyai rumah besar dan luas, dan anak2 dengan pendidikan terjamin... Kondisi yang
sangat ideal bukan??. Dan kebanyakan memang seperti itu adanya yang kita lihat. Banyak sekali ilmu yang
bisa kudapatkan disana, dari bagaimana mereka memulai usaha, mengalami kegagalan hingga merasakan
kesuksesan seperti sekarang. Kagum melihat mereka, semangatnya itu luar biasa..Proses ’cuci otak’
nampaknya berhasil diterapkan pada diriku...hehe...
Suatu ketika saya diberi kesempatan untuk silaturahim ke rumah salah seorang Bapak –kita sebut saja
namanya Bapak X-. Beliau adalah seorang pengusaha di Lampung, bergerak di bidang kuliner, dan
mempunyai omset perbulan diatas 50 juta, apalagi jika menjelang perayaan hari-hari besar omset bisa
mencapai 100 juta ke atas karena pemesanan pada produk yang ia jual pasti akan meningkat tajam.
Sepanjang perjalanan yang ada di benakku adalah rumah besar yang akan kami kunjungi, mungkin dengan
beberapa kendaraan yang sedang parkir di halaman, karena jika dilihat dari omset penjualan bukan hal yang
mustahil Bapak ini memiliki kapasitas kekayaan seperti ini. Dengan bermodal alamat rumah yang dikirim
via sms kami mencoba menemukan rumah sang Bapak. Hingga berhentilah kami di depan gang sempit sesuai
dengan alamat yang ditunjukkan sang Bapak melalui sms itu.. Hmmm, awalnya tampak ragu masuk ke gang
sempit itu, tapi nampaknya ini memang alamat yang benar..Menyusuri beberapa rumah, seraya
memperhatikan nomor-nomor rumah di sepanjang gang itu, hingga kami menemukan nomor rumah yang
kami cari.. Teman ku sempat bertanya sebelum kami menghampiri rumah itu ’Bener kan ini rumahnya??’,
tanyanya ragu......Ku lihat kembali layar hp ku, ’bener kok, sesuai dengan yang ada di sms’. Kemudian kami
mengetuk pintu hingga ada seorang ibu membukakannya, ’Assalamualaikum, maaf bu, Benar ini rumahnya
Bapak X??, Bapaknya ada??’ tanya saya. ‘Iya bener, ini mb Evi yang dari Unila itu ya??, Tapi Bapak lagi
keluar, tadi titip pesan kalau mbak datang disuruh masuk saja dan langsung ke ruang produksi’
jawabnya..Aku tersenyum.. Alhamdulillah berarti kita gak salah rumah... ;0
Kami melangkah masuk ke dalam rumah itu, melewati ruang tamu, ruang keluarga dan ruang makan, tak ada
satupun barang mewah disana..Sederhana...bahkan bisa kubilang sederhana sekali. Yang terlihat adalah
tumpukkan kardus dan barang-barang yang berkenaan dengan usaha sang Bapak. Hingga kami masuk ke
sebuah ruangan yang disebut ‘ruang produksi’ oleh sang Ibu.. Ruangan yang tidak seberapa besar, tapi
tahukah berapa orang disana ??, Ada sekitar 12 orang ibu2 yang sedang bekerja... Sambil menunggu sang
Bapak datang kami terkesima melihat kegiatan disana, ternyata dari ruang sekecil ini’peradaban’ itu bisa
bermula, berhasil menghidupi beberapa karyawan dan menyerap pengangguran. Dari info yang kami dapat
disana kurang lebih ada 25 orang karyawan, dan jika pesanan sedang banyak karyawan bisa mencapai 35-40
orang dengan gaji Rp300-550rb/bulan. Lagi-lagi tak ada barang mewah disana, dan rumahnya pun tidak
lebih dari rumah seorang PNS yang berpenghasilan Rp.2 juta / bulannya... ^_^
Kesempatan kedua berselang sekitar dua bulan dari kunjungan pertama, kali ini silturahim ke rumah seorang
pengusaha Agribisnis, tapi juga punya seabrek kegiatan lainnya..Kali ini kita sebut saja Bapak Y...Beliau
pemilik sekaligus terapis klinik akupuntur, malam hari beliau kerja di sebuah apotik ternama di B.Lampung.
Dan memiliki sebuah usaha Agribisnis di rumahnya. Oh ya, beliau juga seorang HRD di sebuah perusahaan
import rempah2 di dekat rumahnya...-gak kebayang kan gmna cara bagi waktunya??. Kali ini kami
mengunjungi rumahnya dengan ikut serta dalam mobilnya, -jadi gak perlu cari2 lagi-. Dari performa, dan
mobilnya bisa terlihat kesejahteraan secara materi yang dimilikinya. Beliau sangat ramah dan tak sungkan
berbagi ilmu apa saja tentang usahanya. Disepanjang perjalanan beberapa kali ia mengangkat telepon,
menerima pesanan dari produk agribisnisnya.. Kita yang di dalam mobil hanya bisa saling tatap,
Subhanallah...gak kebayang deh berapa omzet yang ia dapat dalam sekali pemesanan.. Inspiring...Luar
Biasa...Tak ayal sepanjang perjalanan yang ada di benakku saat itu adalah kami pasti akan mengunjungi
sebuah rumah besar, yah seperti rumah para pejabat dan pengusaha layaknya... Setibanya di rumahnya,
ternyata kali ini perkiraan saya salah lagi... Rumahnya cukup sederhana, kecil, dan biasa saja...Lagi-lagi tak
ada barang mewah disana...Hanya saja pada bagian belakang rumahnya ada beberapa ruangan dan halaman
luas yang ia jadikan tempat usahanya. Dan disinilah hartanya tersimpan, bukan dalam bentuk barang tapi
dalam bentuk investasi jangka panjang.... Great Ispiring....
Tulisan ini bertujuan agar kita bisa mengambil hikmah dari pengalaman dan kondisi hidup mereka. Betapa
banyak orang-orang yang ‘berlagak’ kaya,membusungkan dada dan mengangkat kepala padahal tidak
memiliki apa-apa, atau bahkan harta yang mereka dapatkan hasil dari penipuan –korupsi dkk-. Dua orang
pengusaha diatas adalah salah dua dari beribu pengusaha sukses yang unik..Kenapa saya bilang unik??,
karena dari beberapa pengusaha yang sempat saya kenal mereka memiliki kepribadian yang sangat bersahaja.
Ada beberapa kata yang sempat terlontar dari mereka kepada kami dan itu masih saya ingat hingga saat ini
‘Semua ini hanya pinjaman, dan pinjaman itu pasti akan dikembalikan.. Saya sudah merasa cukup dan
bersyukur dengan apa yang ada pada saya saat ini..Saya sudah merasa puas makan dengan ‘HASIL
TANGAN’ saya sendiri. Dan jika Ia mau mengambilnya suatu saat maka saya tidak akan terlalu kaget
karenanya...Bukankah saya masih memiliki tangan??’
Semoga saya dan kita semua bisa mencontoh mereka, menggunakan tangan sendiri untuk meraih
mimpi....dan mengajak tangan-tangan baru untuk bersama meraih mimpi...
Bukan dibawah tangan orang lain, juga tidak untuk berada diatas tangan orang lain.
Tapi tangan ini, untuk menggenggam erat tangan yang lain...... ^_^
Kotabumi,18 Desember 2009 / 1 Muharram 1431 H
11 ; 14 WIB
Tags: belajar dari 2 pengusaha bersahaja belajar dari pengusaha bersahaja belajar dari pengusaha balajar pengusaha jadi pengusaha pengusahacerita pengusaha belajar dari pengusaha belajar jadi pengusaha
Artikel Terkait:
10 ALASAN BELAJAR BAHASA INGGRIS
RAHASIA DI BALIK PUASA
BAGAIMANA PACARAN MENURUT ISLAM ?
Facebook - Bermanfaat atau Berbahaya?
TIPS MEMBENTUK MINDSET POSITIF
EMPAT RESEP SUKSES Napoleon Hill
CARA CEPAT MENGHAPAL
Petunjuk Nabi Dalam Shalat ‘Ied
Tidak ada komentar:
Posting Komentar