AAA

Doa kan saudara-saudara kita yang tertimpa musibah saat ini, dan ulurkan tanganmu untuk meringankan beban mereka.

Jumat, 10 Desember 2010

KEPEMIMPINAN


  1. Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan dari seseorang untuk mempengaruhi orang lain, sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sebagai mana dikehendaki oleh pemimpin tersebut.
Kepemimpinan ditandai oleh cirri-ciri kepribadian dimana didalam suatu situasi yang khusus mengambil peranan penting dalam usaha mencapai tujuan kelompok bersama-sama dengan anggotanya.
Didalam sebuah kepemimpinan terdapat 3 unsur didalamnya:
-         unsure manusia yaitu manusia yang dipimpin dan manusia yang memimpin
-         unsure sarana yaitu semua prinsip dan teknik kepemimpinan yang dipakai dalam pelaksanaannya.
-         Unsure tujuan yaitu ada sasaran yang ingin di capai.

Ada beberapa cirri dan kecakapan umum yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin agar interaksi kelompok dapat berjalan lancer dan produktif.
-         social perception (penglihatan social) yaitu kecakapan untuk dapat melihat dan memahami akan perasaan-perasaan, sikap-sikap, dan kebutuhan-kebutuhan anggota kelompoknya.
-         ability in abstract thinking (kecerdasan yang tinggi) yaitu memiliki pemikiran yang lebih maju kedepan.
-         Emotional stability yaitu pemimpin yang baik harus memiliki alam perasaan yang seimbang dari pada yang bukan pemimpin.
  1. Factor-Faktor Yang Menentukan Seseorang Menjadi Pemimpin.
Wiliam fote whyte menyatakan ada 4 faktor yang menentukan seseorang menjadi pemimpin.
1)      Operational leadership yaitu orang yang paling banyak inisiatif, menarik dan dinamis, menunjukan pengabdian yang tulus, serta menunjukan prestasi kerja yang baik dalam kelompoknya.
2)      Popularity yaitu orang yang banyak dikenal mempunyai kesempatan yang lebih baik untuk menjadi pemimpin.
3)      The Assuned Representatife yaitu orang yang dapat mewakili kelompoknya.
4)      The Prominent talent yaitu yang memiliki bakat kecakapan yang menonjol dalam kelompoknya mempunyai kesempatan untuk menjadi pemimpin.

2.1  Hubungan pemimpin dengan massa
Pada umumnya tugas pemimpin adalah:
v  Mengusahakan agar kelompok yang dipimpinnya dapat merealisasikan tujuannya dengan sebaik-baiknya dalam kerja sama yang produktif.
v  Pemimpin harus mampu menyatukan pandangan yang berbeda-beda dari para anggota kelompok.
v  Pemimpin harus bisa mengawasi tingkah laku dari anggota kelompok berdasarkan aturan atau norma yang sudah di sepakati bersama.
v  Ia harus dapat merasakan dan menerangkan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan kelompok atau kekhawatira kelompok.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pemimpin harus dapat memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
  1. cakap dalam hal keahlian, konseptual, inisiatif, dll.
  2. kepercayaan, ia harus memiliki keyakinan yang kuat, percaya akan kebenaran tujuan, percaya diri, dan ia harus mendapatkan kepercayaan dari para anggota.
  3. memiliki rasa tanggung jawab.
  4. berani, ia harus tegas dan berani mengambil sikap.
  5. tangkas dan ulet, ia harus dapat bertindak cepat dan tepat dalam menentukan sikap.
  6. perpandangan jauh, pemikirannya harus luas (berhubungan dengan strategi atau taktik).

  1. Klasifikasi Kepemimpinan.
Dalam hal ini berdasarkan pada cara atau pendekatan yang dilakukan oleh seorang pemimpin yaitu:
1.      kepemimpinan otoriter
*      pemimpin ini menentukan segala-galanya jadi semua aktifitas kelompok dijalankan atas instruksi pemimpin.
*      Pemimpin mengatur dan mendikte anggota dan anggota hanya sebagai pelaksana perintah.
*      Pemimpin yang otoriter menentukan kebijakasaan kelompok sendiri baik masalah perencanaan, strategi, sampai pada pengambilan keputusan kelompok.
*      Pemimpin “subjektif” dalam memberikan pujian dan kritikan.

2.      kepemimpinan demokratis
*      dalam kepemimpinan ini terjalin kerjasama antara pemimpin dan anggota.
*      Semua kegiatan kelompok dijalankan atas keputusan bersama.
*      Anggota kelompok dianggap patner kerja bukan sebagai budak.
*      Pemimpin selalu terlibat dan ikut serta dalam menentukan tujuan kelompok.
*      Ia merupakan wakil dari kelompok dan berusaha untuk melaksanakan “mandat” kelompok
*      Pemimpin “objektif” dalam memberikan pujian ataupun hukuman.



3.      Kepemimpinan Liberal
*      pada kepemimpinan ini, pemimpin bersifat pasif, tidak berpartisipasi dengan kegiatan kelompok
*      pemimpin tidak memimpin tetapi melepaskan anggotanya
*      ia menyerahkan seluruhnya kepada anggota, tidak pernah menegur kesalahan tetapi selalu bersikap baik.

Pendekatan kepemimpinan dari sudut pandang pada sifat kejaadiannya, maka menurut Max Weber, pemimpin itu dapat terbagi kedalam 3 tipe, yaitu:
  1. Karismatik,  pemimpin diangkat berdasarkan pada suatu kepercayaan bahwa pemimpin itu dapat memberikan berkah karena mantranya (dianggap memiliki ilmu gaib). Kesuksesan dan prestasi yang dicapai seorang pemimpin menimbulkan rasa kagum dan terpesona, sehingga timbul pikiran-pikiran yang menyatakan bahwa mustahil bila tidak menggunakan ilmu gaib.
  2. Tradisional, pemimpin dipilih atas dasar kebiasaan turun temurun atau tradisi. System ini tidak mementingkan kecakapan calon pemimpin, yang terpenting adalah melestarikan tradisi dan rakyat meyakini. Apabila melanggar berarti melanggar adapt sehingga jarang sekali rakyat berani melanggar.
  3. Reginal legal, pemimpin dipilih berdasarkan 2 prinsip, yaitu rasional dan legal. Rasional bila pengangkatan itu didasarkan pada kecakapan, pengalaman, atau pendidikan dari yang bersangkutan dan legal bila didasarkan pada hokum atau perantara yang berlaku.

  1. Fungsi Kepemimpinan
Knich, crutchfield dan Ballachy, menyebutkan fungsi kepemimpinan yang kompleks, yaitu:
1)      Pemimpin adalah eksekutif, dia sebagai coordinator dari kegiatan kelompok
2)      Pemimpin sebagai perencana, ia yang menentukan rencana bagi kelompoknya, sebagai usaha mencapai tujuan kelompokknya.
3)      Pemimpin sebagai pembuat kebijakan, tujuan terpenting adalah menetukan tujuan kelompok dan kebijaksaannya
4)      Pemimpin sebagai seorang ahli, ia sebagai sumber informasi dan kecakapan atau skill
5)      Pemimpin sebagai wakil kelompok untuk hubungan keluar
6)      Pemimpin sebagi pengawas hubungan diantara anggota kelompok, dengan kata lain ia harus menjaga hubungan antar anggota kelompok dengan sebaik-baiknya
7)      Pemimpin adalah orang yang memberi adiah dan hukuman
8)      Pemimpin sebagai wasit atau pelerai, dan sebagai perantara agar dapat menghindari ketegangan yang terjadi didalamnya
9)      Pemimpin sebgai contoh atau teladan terutama dalam hal tingkah laku
10)  Pemimpin sebagai symbol dari kelompok
11)  Pemimpin sebagai pengganti tanggung jawab individual atau perseorangan
12)  Pemimpin sebagai ideologis yaitu pemimpin kadang-kadang adalah orang yang mencetuskan ideology dari kelompoknya, ia harus menjadi sumber kepercayaan, nilai serta norma dari anggota kelompok
13)  Pemimpin sebagai figure ayah, ia melindungi emosional dari anggota, tempat memperoleh rasa aman
14)  Pemimpin adalah tempat menumpahkan segala kesalahan, karena ia penanggung jawab kelompok, maka kesalahan itupun juga menjadi tanggung jawab pemimpin.

4.1 Teknik-teknik memimpin
            Teknik memimpin dalam arti membimbing masyarakat dibedakan menjadi 3, yaitu:
                     i.      Stimullation (mengutamakan pengarahan dengan menstimulus atau merangsang masyarakat agar mereka saadar akan apa yang sedang dijalankan oleh pemimpin, dalam hal ini hasilnya agak memakan waktu yang lama. Contoh: agar petani melaksanakan pemupukan tanah, maka oleh lurah setempat diberikan pinjaman pupuk yang dapat dikembalikan secara angsuran
                   ii.      Persuations, disini menggunakan cara propaganda sehingga kadabg-kadang ada unsure yang menggambarkan keadaan yang tidak sesuai dengan kenyataan dilapangan. Contoh: agar orang-orang berimigrasi, maka seorang petugas mempropagandakan bahwa keadaan di tempat tujuan transmigrasi baik dan bersih
                  iii.      By Force, dengan menggunakan kekuatan dalam arti dengan kekerasan atau paksaan. Biasanya dipakai bila masyatakat belum memiliki kesadaran terhadap usaha yang dijalankan dan sifatnya segera. Contoh: untuk menanggulagi penyakit menular disebuah desa, maka perangkat desa setempat memaksa masyarakat untuk disuntik agar tidak terjangkit penyakit.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar