- Pengertian kepribadian
Kepribadian adalah unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia. Atau dapat juga berarti ciri-ciri watak seseorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khusus
- Unsur-unsur kepribadian
- Pengetahuan
a) Persepsi
Adalah unsure-unsur yang mengisi akal dan jiwa seseorang manusia yang sadar secara nyata terkandung dalam otaknya. Individu menerima dari apa yang dialaminya dilingkungan dan diterima oleh panca indera. Contohnya, getaran eter (cahaya dan warna), getaran akuistik (suara), bau, rasa, sentuhan, tekanan mekanikal (berat dan ringan), tekanan termikal (panas dan dingin). Kesemua proses tersebut diolah menjadi suatu susunan penggambaran tentang lingkungan tersebut. Jadi seluruh proses akal manusia yangs adar tadi dalam psikologi disebut “persepsi”.
b) Apersepsi
Adalah penggambaran oleh akal manusia hanya mengandung bagian-bagian khusus yang mendapat perhatian dari akal di individu. Penggambaran terfokus tadi sering kali dihubungkan dengan penggambaran lain yang sejenis yang pernah dialami oleh akal pada masa lalu yang timbul kembali sebagai kenangan. Dengan demikian timbul penggambaran baru dengan lebih banyak pengetahuan tentang keadaan lingkungan tadi (sudah tampak perwujudan baru yang berbeda dengan aslinya).
c) Pengamatan
Adalah penggambaran yang lebih terfokus dan intensif yang diperoleh karena mengadakan suatu pengamatan hasil yang diperoleh tergantung dari seberapa jauh keterlibatan dalam pengamatan.
d) Konsep
Akal manusia yang mempunyai suatu kemampuan untuk membentuk suatu penggambaran baru yang abstrak yang sebenarnya dalam kenyataan tidak serupa dari penggambaran aslinya. Hal tersebut dinamakan konsep ( unsure subjektif dalam mengadakan perbandingan).
e) Fantasi
Dalam mengadakan sebuah pengamatan dan melakukan penggabungan-penggabungan dan perbandingan-perbandingan maka penggambaran tentang lingkungan sering ditambah-tambahkan, dikurang-kurangi, dibesar-besarkan atau dikecil-kecilkan pada bagian tertentu, sehingga jadi sebuah penggambaran yang benar-benar baru, yang sebenarnya tidak akan pernah dijumpai pada kenyataan. Hal baru yang tidak realistis itu dinamakan “fantasi”.
Konsep dan fantasi memiliki kegunaan dan keindahan tersendiri. Artinya kemampuan akal yang kreatif sehingga menciptakan gagasan dan cita-cita yang ideal, contohnya, karya-karya seni.
- Perasaan
Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilainya sebagai keadaan yang positif atau negatif. Contohnya:
Positif, pada kondisi hari yang panas dan terik, kita melihat papan reklame yang menggambarkan sebotor air minum dingin dan segar. Lalu kita membayangkan sedang meminumnya, karena seakan-akan demikian realistis maka tanpa disadari keluarlah air liurnya. Apersepsi yang timbul tersebut menimbulkan suatu perasaan yang positif yaitu perasaan nikmat.
Negatif, pada kondisi kita mencium bau ikan yang sudah busuk, persepsi tersebut dapat menimbulkan perasaan negative karena dalam kesadaran terkenang kembali, contohnya, bagaimana kita merasa mual dan muak dengan sepotong ikan busuk yang kita alami dimasa lalu. Apersepsi tersebut dapat menyebabkan kita menjadi muak apabila kita mencium bau ikan busuk .
Unsur-unsur perasaan meliputi:
i. Kehendak
Suatu perasaaan yang bersifat subjektif karena adanya unsure penilaian individu. Kehendak bisa juga positif maupun negative. Positif karena mendatangkan kenikmatan sedangkan negative karena akan membawa kebencian dan keengganan untuk dilakukan.
Dapat dijadikan contoh, pabila dalam keadaan panas terik lalu kita melihat papan reklame yang bergambarkan minuman segar. Jadi kalu kita sedang bersepeda atau berkendaraan lalu melihat pedagang kaki lima yang menjual minuman dingin seperti yang kita lihat pada papan reklame maka akan terdorong oleh kehendaknya membeli minuman tersebut.
ii. Keinginan
Keinginan adalah suatu tingkatan kehendak yang keras yang menuntut suatu kehendak harus dipenuhi. Kehendak ini muncul dengan kapasitas yang lebih keras dan lebih menggelora.
iii. Emosi
Suatu keinginan dapat menjadi lebih besar lagi sehingga menjadi sangat besar. Contohnya, orang yang ingin sekali mendapatkan minuman dingin, bisa bernafsu untuk mendapatkannya walaupun dengan membayar 2x lipat dari harga standar.
- Dorongan Naluri
Dorongan naluri adalah kemampuan yang sudah merupakan naluri pada setiap makhluk. Hal ini timbul karena telah terkandung dalam organismenya, yaitu dalam gen sebagai dorongan (drive) naluri.
1) Dorongan untuk mempertahankan hidupnya, merupakan suatu kekuatan yang dimiliki semua makhluk di bumi. Dorongan ini yang menyebabkan semua jenis makhluk mampu mempertahankan hidupnya dimuka bumi.
2) Dorongan seks, dorongan ini yang menjadi makhluk mencari pasangan dan meneruskan keturunan. Dorongan ini timbul pada makhluk yang normal tanpa ada pengaruh pengetahuan
3) Dorongan untuk usaha mencari makan, dorongan ini tidak pernah dipelajari dan telah ada sejak lahir
4) Dorongan untuk bergaul dan berinteraksi dengan sesama. Dorongan ini memang perilaku yang mutlak terlebih dalam struktur kehidupan kolektif
5) Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya. Dorongan ini adalah sumber dari adanya beraneka warna kebudayaan diantara manusia.
6) Dorongan untuk berbakti, dorongan ini menjadi landasan kehidupan kolektif untuk menghargai sesama, keindahan, simpati, cinta dan pengabdian kepada sang Khalik serta kepada orang lain dan akan menimbulkan sebuah religi.
7) Dorongan akan keindahan bentuk, warna, suara dan gerak, contohnya, pada seorang bayi, dorongan ini sudah tampak pada ketertarikan bayi pada bentuk-bentuk, warna yang cerah dan suara yang nyaring dan berirama. Dorongan ini merupakan landaan dari suatu unsure penting dalam kebudayaan manusia yaitu kesenian.
- Aneka warna kepribadian
Antropologi dan ilmu-ilmu social lain mempelajari seluruh pengetahuan, gagasan, dan konsep yang memang ada didalam masyarakat atau dikenal dengan istilah “adat-istiadat”. Semua kompleks tingkah laku akan terwujud perilaku-perilaku tindakan yang saling berkaitan Satu dengan yang lain atau system social.
Antropologi juga mempelajari tentang kepribadian yang ada pada sebagian besar warga suatu masyarakat yang disebut dengan kepribadian umum atau watak umum (model personalitiy).
Seorang sarjana Amerika Serikat keturunan Cina, Francis L.K. Hsu (1917) dalam tulisannya psychological homeostatic dan jen mengungkapkan bahwa terdapat korelasi hubungan yang terintegrasi antara personal manusia dan lingkungan sekitar.
Hsu mengembangkan suatu konsep bahwa alam jiwa manusia sebagai makhluk social budaya itu mengandung 8 daerah, yaitu:
Keterangan:
7 : tidak sadar
6: sub sadar
5: kesadaran yang tidak dinyatakan
4: kesadaran yang dinyatakan
3: lingkungan hubungan karib
2: lingkungan hubungan berguna
1: lingkungan hubungan jauh
0: dunia luar
- Daerah 7 dan 6 yaitu daerah dalam jiwa individu yaitu daerah “tidak sadar” dan “sub sadar”. Kedua daerah ini terdapat di pedalaman alam jiwa manusia dan terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang telah terdesak ke dalam sehingga tidak disadari oleh individu bersangkutan. Bahan penemuan itu sering muncul pada saat terdesak walaupun bagian dari pemikiran tersebut banyak yang hilang
- Daerah 5 disebut “kesadaran yang tidak dinyatakan” (unexpressed counciousnes), lingkaran ini terdiri dari pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang disadari penuh oleh individu tetap disimpan sengaja dialam jiwa nya dan tidak dinyatakan kepada siapapun. Karena ada kemungkinan bahwa:
1. ia takut salah dan dimarahi
2. ia takut karena belum yakin bahwa ia akan mendapat respon yang positif dari sesamanya
3. malu karena takut ditertawakan
4. ia tidak dapat menemukan kata-kata yang cocok untuk mengemukakan gagasan.
o Daerah 4 disebut “kesadaran yang dinyatakan” (ekspressed conscious). Lingkaran ini dalam alam jiwa manusia mengandung pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, dan perasaan yang dapat dinyatakan secara terbuka. Contohnya, simpati, kemarahan, terima kasih, emosi dll. Jadi bahan aktifitas berpikir dan pencetusan emosi berasal dari lingkaran nomor 4
o Daerah 3 disebut “lingkungan hubungan karib” (intimate society). Mengandung konsep-konsep tentang orang-orang, binatang-binatang, atau benda-benda yang oleh individu diajak bergaul secara mesra dan karib sebagai tempat berkeluh kesah dan sebagai tempat berlindung, dll. Contohnya yaitu orang tua dan saudara kandung.
o Daerah 2, lingkungan hubungan berguna (sikap manusia terhadap orang, binatang atau benda-benda). Dalam lingkaran ini ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang, barang atau binatang. Contohnya, pakaian sehari-hari atau alat-alat makan dll.
o Daerah 1 disebut lingkaran hubungan jauh. Terdiri dari pikiran dan sikap alam jiwa manusia tentang manusia, benda, alat, pengetahuan, masyarakatnya sendiri tetapi yang jarang sekali mempunyai arti penting dan pengaruh langsung terhadap kehidupan sehari-hari.
o Daerah 0 yaitu dunia luar. Terdiri dari pikiran-pikiran yang terletak dalam lingkaran nomor 1, bedanya pada lingkaran 0 pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan tentang orang dan hal yang terletak di luar masyarakat dan Negara Indonesia dan ditanggapi dengan sikap masa bodoh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar