AAA

Doa kan saudara-saudara kita yang tertimpa musibah saat ini, dan ulurkan tanganmu untuk meringankan beban mereka.

Jumat, 10 Desember 2010

RENCANA KERJA PPL




I.             PENDAHULUAN

Latar belakang disusun rencana kerja penyuluhan pertanian bagi penyuluh pertanian ditingkat WBPP adalah merupakan tolak ukur untuk kegiatan  dilapangan.  Adapun tujuan rencana kerja ini untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan dari kegiatan yang telah dilaksanakan.
Keberhasilan pembangunan pertanian ditentukan oleh peran serta petani dan petani nelayan dan keluarganya dalam melaksanakan kegiatan usaha taninya.  Maksud penulis dari rencana kerja penyuluh pertanian (RKPP)  untuk menghimpun data-data keadaan wilayah kerja penyuluh pertanian yang didalamnya tertuang dalam gambaran keadaan perilaku maupun non perilaku dalam  kegiatan yang akan dicapai dan kegiatan yang diprogramkan untuk mencapai tujuan.
Rencana kerja penyuluh pertanian lapangan merupakan kegiatan penyuluh pertanian sendiri maupun para petani dengan penerapan program-program ada untuk dapat dilaksanakan sesuai atau tidak menurut penilaian dilapangan saat ini. Rencana Kerja penyuluh Pertanian melengkapi sarana dan prasarana program kerja penyuluh pertanian dari hasil pemikiran dalam kegiatan penyuluh pertanian disuatu tempat wilayah binaan penyuluh pertanian yang ditugaskan.
Program kerja penyuluh pertanian yang ada baik program kerja yang dibuat maupun yang direncanakan dengan memperhitungkan serta mempertimbangkan gambaran-gambaran yang tersusun dalam monografi wilayah  binaan terutama kondisi serta permasalahan yang ada ditengah para petani.

II.  Monografi.
1.      Data Wilayah Kerja Binaan
Wilayah binaan penyuluh pertanian di Kel Sungai daeng, merupakan
wilayah  perkotaan, Kelurahan Sungai Daeng  terletak ditengah-tengah antara  
kelurahan Sungai Baru dan Kelurahan Tanjung, adapun Luas wilayah Sungai
Daeng  dapat dilihat tabel 1 berikut ini :
No
Nama Kelurahan
Luas Wiayah
1.
Kel Sungai daeng
3000 / 30 km²
           Sumber Monografi Kelurahan 2008.
Adapun batas-batas wilayah  Kelurahan Sungai Daeng diantaranya :
Sebelah Utara   berbatasan dengan Kelurahan Tanjung.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Tanjung.
Sebelah Timur Berbatasan dengan Kelurahan Sungai Baru
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Air Belo.
2.    Data penduduk.
       Penduduk Kelurahan Sungai Daeng terdiri beberapa Etnis diantaranya keturunan Tionghua, batak dan Melayu. Jumlah Kepala Keluarga kel Sungai Daeng 1477 dengan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan dapat dilihat pada tabel  2 berikut ini :
No
Nama kelurahan
Pria
Wanita
Jumlah
1
Kel Sungai daeng
3513
3366
6879
           Sumber :Monografi  Kel sungai Daeng 2010.

 Dari Jumlah yang ada pendidikan yang ada memiliki mata pencaharian pada tabel 3 berikut  :
No
Penduduk yang bermata pencaharian
berjumlah
1
Petani
100
2
Buruh tani
41
3
ABRI
21
4
PNS
76
5
Pedagang
105
6
Peternak
15
7
Nelayan
27
8
Pertukangan
50
9
Wiraswasta
185
10
Pensiunan
39
            Sumber : Monografi kelurahan tahun 2008
Data penduduk menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel  4  berikut ini :
No
Penduduk menurut tingkat pendidikan
 jumlah
1
Belum sekolah
322
2
Tidak pernah sekolah
121
3
SD tidak tamat
94
4
 SD
18.29
5
 SMP
998
6
 SLTA
1042
7
Diploma
173
8
Sarjana
106
            Sumber  : Monografi kel, 2008. 
3.     Data Fisik
a.     Topografi
Tofografi kelurahan Sungai Daeng terletak didataran rendah, dibawah kaki penyangga  menumbing.
b.     Jenis  Tanah
Jenis tanah pada umumnya dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini :
No
Jenis Tanah
 Kualitas tanah
1
Tanah Sarang
Tidak dapat menahan air
2
Tanah Remah
Daya serap menahan air cukup tinggi dan volumenya juga cukup baik.
3
Tanah padat (Lempung berat)
Banyak menyerap air tapi tidak banyak mengandung udara dan tidak dapat mengalirkan air ke bawah
            Sumber : Buku tanah
     Jenis tanah didaerah wilayah Bangka Barat pada umumnya berjenis
      Podsolik merah Kuning yang dikenal dengan singkatan (P M K).
c.    Iklim
Tabel Iklim, Curah Hujan, Curah Angin  dan Kecepatan angin data dalam wilayah bangka Barat 2009 dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini :

Bulan
Curah Hujan
Hari  Hujan
Arah Hujan
Kecepatan Angin
1
372,7
23
2,5
BL
2
130,9
12
3,4
BL
3
206,6
24
2,1
TL
4
275,5
19
2,1
TL
5
102,8
14
4,4
TL
6
118,7
13
4,1
TL
7
82,1
11
5,6
T
8
119,8
13
5,3
T
9
120,3
16
4,1
TGR
10
95,5
20
5,3
T
11
256,3
28
1,7
TL
12
244,0
23
2,0
U
              Sumber  : Badan Meteorologi dan Geofisika Balai wilayah 11
                             Stasiun     Meteorologi Pangkal Pinang
                                Catatan. TL = Timur Laut
                                              BL = Barat Laut
                                             TGR= Timur
                                              U    = Utara
4.    Data Fasilitas Produksi .
Data produksi yang ada dikelurahan sungai daeng diantaranya dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini :
No
Mesin Rumput
Kelapa Parut
Penggiling Ikan kemplang
Mesin Boot
1
1
1
2
1

                              
Sumber :
Monografi Kel  PNPM.








5.    Data Kelembagaan Kelompok  Tani.
        Data kelembagaan  yang ada didaerah Kelurahan Sungai Daeng, yang terdiri  dari beberapa wilayah  kelurahan berjumlah 5 kelompok dengan beranggotakan rata-rata 20 sampai 25 anggota, dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini :
No
Kelompok Tani
Kelas kelompok





Pemula
lanjut
Madya
Utama


1
SUMBER Rezeki





2
Mekar Tani





3
Perintis





4
Menumbing Indah





5
Duri Wangi





6
SEJATI





           Sumber : dari  Dinas Pertanian Dan Perternakan.












6.     Data Usaha tani.
A.   Data usaha tani tanaman pangan.
      Data usaha tani yang telah diusahakan oleh petani dikalangan perkotaan ada beberapa jenis tanaman pangan dapat dilihat pada tabel 9 berikut  ini :

a.    Tabel 9 Tanaman  & Luas palawija
No
Jenis Komoditi
Luas  (ha  & M²)
1
Jagung
           1
2
Ubi Kayu
           8
3
Kacang tanah
           0,5
4
Ubi Jalar
           0,5

Sumber : Hasil olahaan    
Data primer
B.    Tanaman Hortikultura.
Tanaman hortikultura yang meliputi tanaman buah-buahan, sayur-sayuran dan Bioparmaka dapat dilihat pada tabel 10 berikut :
a.    Tabel 10. luas tanaman buah-buahan, 2009.
No
Jenis Komoditi
           Luas Ha
1
Durian
17
2
Mangga
13
3
Rambutan
20
4
Salak
4
5
Sukun
6
5
Alpokat
4
6
Lengkeng
0,5
7
Sawo
1
8
Jambu Air
1
9
Pisang
10
10   
Pepaya
4
11
Sirsak
1
12
Melinjo
2
13
Petai
2
14
Nangka
3
15
Cempedak
2
16
Nenas
2
17
Mangis
1
18
Jeruk Manis
1
19
Belimbing
1
20
Jeruk asam
3
21
Jambu Biji
1
22
Semangka
1
                Sumber  : Hasil data olahan data primer.
a.    Tabel luas tanaman sayur-sayuran pada tabel 11 berikut :
No
Jenis Komoditi
Luas (Ha & M²
1
Sawi
         1
2
Cabe rawit
         2
3
Cabe besar (lombok)
         1
4
Timun
         1
5
Kacang Panjang
         1
6
Lobak
         0,25
7
Kecipir
         2
8
Terong
         2
9
Kangkung
1
10
Bayam
1
                Sumber  : Hasil olahan data primer.
    c.  Tabel 12.  Luas tanaman Bioparmaka, 2009.
NO
Jenis komoditi
 Luas  (Ha)
1
Jahe
1
2
Mahkota Dewa
2
3
Kencur
1
4
Kunyit
1
5
Laos
1
        Sumber : hasil olahan data primer.
        d. Tabel  13.  Luas tanaman hias, 2009.
No
Jenis Komoditi
Luas  (M²)
1
Mawar
600
2
Anggrek
500
3
Gelombang cinta
100
4
Angglonema
100
5
Lidah mertua
120
6
Ephorbia
2800
                 Sumber : Hasil olahan data primer
C.   Peternakan.
                     Dibidang peternakan yang telah diusahakan sekarang ini ternak unggas seperti    ayam buras, bebek package, itik petelur, Angsa,dan merpati. Untuk  ayam potong/pedaging dan Itik Petelur usaha ternak dalam lingkup home industri dapat dilihat pada tabel 14 berikut ini :
a.   Jumlah Popolasi Ternak unggas 2009 dapat dilihat pada tabel 14:
No
Jenis Ternak Unggas
 Jumlah /Ekor
1
Ayam Buras
2700
2
Itik petelur
100
3
Angsa
50
4
Ayam pedaging
2000
3
Bebek Package
50
4
Bebek serati
150
                Sumber  : Hasil olahan data primer.
b.  Tabel 15 jumlah Ternak besar, 2009.
No
Jenis ternak besar
Jumlah/ekor
1
Sapi
22
2
Kerbau
2
3
Babi
80
                Sumber : hasil olahan data primer.
D.                 Perkebunan.
          Untuk tanaman perkebunan yang telah diusahakan diantaranya tanaman lada, kelapa, kelapa sawit dan karet walaupun masih dalam linkup kecil, tapi kebunnya berpencar pencar bukan satu lahan disungai daeng saja, tapi diseluruh kecamtan muntok, bendul, air belo dan belo laut. Dapat dilihat  tabel 13 berikut :

Tabel 16. Luas tanaman perkebunan rakyat, 2009.
No
Jenis Komoditi
Luas (Ha)
1
Karet
13
2
Kelapa
123
2
Lada
0,5
3
Sawit
         4,5
         Sumber : Hasil  olahan data primer.
E.    Perikanan
        Dalam bidang perikanan  yang telah diusahakan  oleh petani dengan menggunakan  sistem Kolam yang ada diipekerangan rumah, jenis –jenis ikan yang telah diusahakan seperti ikan lele,  dan nila. Untuk ikan Lele termasuk dalam linkup home  industri pemasok lele untuk lamongan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 17 berikut ini :
Tabel 14. jenis  Ikan Air  Tawar dengan sistem Kolam, 2009.
No
Jenis Ikan yang diusahakan
Jumlah / ekor
1
Ikan Lele
2500
2
Ikan  Nila
300
3
Ikan mas
150
4
Ikan Bawal
100
         Sumber : hasil data olahan primer.


BAB III.  KEBIJAKAN PEMERINTAH.

1.     Intensifikasi merupakan pengembangan produksi pertanian dengan pemanfaatan teknologi  secara tepat. Dalam hal ini dinas pertanian dan perternakan dalam program kegiatan peningkatan produksi  tanaman pangan dengan  penyebaran benih padi dan jagung manis.
2.     Ekstensifikasi merupakan usaha peningkatan produksi dengan perluasan lahan pertanian , dalam hal ini dinas pertanian dan peternakan memprogramkan pemanfaatan lahan Eks tambang TI untuk dapat dimanfaatkan menjadi areal persawahan.
3.    Diversifikasi  merupakan peningkatan melalui  penganekaragaman tanaman.
Penganekaragaman tanaman dengan penerapan teknologi yang maju sehingga menghasilkan jenis-jenis tanaman unggul yang cepat berproduksi.
4.    Rehabilitasi tanaman.
Pengendalian hama tanaman tepadu dengan pemanfaatan bahan-bahan organik yang ada dialam dengan teknologi tepat guna.
5.     Penyuluhan
6.    Revitalisasi Lada
7.    Revitalisasi Sawit


8.    Peningkatan kesehatan hewan ternak.
Peningkatan kesehatan ternak unggas khususnya dengan melakukan vaksinasi ND,  dan pemberian  desinpektan dengan pengendalian kandang disekitarnya.
9.     Perlindungan Hutan Lindung.




















BAB IV. P E R M A S A L A H A N.
Adapun permasalahan yang ada dilapangan wilayah binaan penyuluh
pertanian khususnya Kelurahan Sungai daeng meliputi :
 1.  Petani yang belum mengerti manfaat pupuk organik seperti (kompos) dan
      perstisida organik (pestisida hayati).
 2.  Pemanfaatan lahan kosong yang ada dikel belum dapat dimanfaatkan
      semaksimal mungkin untuk dapat dijadikan areal pertanian dan perkebunan.
 3.   Lahan- lahan areal  kawasan yang dijadikan tambang timah (TI).
 4.   Hama penggerek batang yang menyerang pada tanaman mangga sekarang
       ini mewabah hampir sangat sulit untuk dibasmi dengan obat kimia.
 5.   Para petani masih menyakini pupuk tunggal saja yang lebih baik daripada
       pupuk majemuk.
      6.   Kurangnya kesadaran wanita tani untuk dapat memfaatkan areal
           perkarangan untuk dijadikan home industri tanaman sayur-sayuran yang
          dapat menunjang taraf pendapatan keluarga (Warung hidup).
  7.  Kurangnya  pengetahuan petani  mengenai kelompok tani kelembagaan
       kelompok tani  poktan dan gapoktan yang sebenarnya.

  8.  Belum adanya koperasi yang dapat menampung hasil-hasil  produksi
        Pertanian hasil perkebunan agar nilai jual produksi petani tinggi.
  9.  Pasca  panen buah-buahan yang jika panen serentak yang melimpah belum
       ada alat Procesing penangganan pasca panen buah-buahan yang dapat
       diolah sehingga mempunyai harga jual yang tinggi.













BAB V.  A N A L I S A  K E A D A A N
Berdasarkan keadaan yang sudah dipaparkan pada bab terdahulu,
terlhat bahwa kondisi pertanian diwilayah binaan penyuluh pertanian (WBPP) Kel. Sungai Daeng kecamatan muntok  :
1.      Dari luas Kelurahan Sungai Daeng ada sebagian lahan yang belum dimanfaatkan secara maximal, sehingga perlu sekali kesedaran dari  masyarakat, dan dari pihak terkait untuk memanfaatkan lahan yang ada. hal ini disebabkan juga karena hanya sebagian kecil yang bermata pencaharian sebagai petani sedikit.
2.     Para petani masih bersifat individu, menganggap kurang pentingnya arti berkelompok, karena merasa mudah mengerjakan usaha sendiri, sehingga kelompok tani difahami sebagai syarat untuk meminta bantuan saja.
3.     Pengetahuan mengenai pupuk majemuk dan pupuk tunggal perlu sekali
bimbingan, jangan hanya terpaku dan menyakini pupuk urea saja yang
dapat menyuburkan tanaman. Ketepatan dosis dan teknik pemupukan
sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
4.    Teknik pengendalian hama terpadu dengan bahan organik agen hayati,
 pestisida organik yang ramah lingkungan dapat mengurangi hama dan penyakit.
5.     Pentingnya penyuluhan mengenai apotik  hidup, warung hidup, disekitar pekaranngan rumah selain tanaman hias juga tanaman penunjang seperti tanaman sayur-sayuran dengan menggunakan polibeg.

BAB VI.  R E N C A N A  K E R J A.
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, meningkatkan kesejahteraan para petani, maka penyuluh pertanian lapangan wilayah mempunyai  rencana kerja :
1.     Melakukan kunjungan perorangan atau berkelompok untuk menyampaikan informasi pertanian dan menyerap permasalahan informasi permasalahan dari petani.
2.    Melakukan survey lahan lokasi pertanian dan perkebunan yang ada didaerah Sungai daeng maupun yang ada diluar Wbpp.
3.    Pembentukan kelompok tani gabungan kelompok tani dan pembinaan terhadap kelompok yang ada.
4.    Memberikan pelatihan pengetahuan mengenai pestisida organik dan pembuatan pupuk organik (kompos) bagi para petani dari kelompok tani dan ibu-ibu rumah tangga.
5.    Memberikan informasi mengenai kesehatan ternak dengan pengendalian kebersihan kandang dan vaksinasi ternak unggas khususnya ayam buras.
6.    Mengadakan evaluasi dari bebarapa kelompok tani yang ada dan pembuatan laporan bulanan setiap akhir bulan.
7.    Mengadakan koordinasi dengan dinas perikanan, perkebunan dan deperindag sebagai pelayanan membantu para petani dalam pembuatan proposal .
8.    Study banding kelompok tani beserta anggota kunjungan ke kelompok tani yang berhasil mengembangkan usaha  tani maupun ternak.
9.    Demonstrasi mengenai pentingnya apotik hidup dan warung hidup bagi ibu-ibu dengan pemanfaatan pekarangan yang ada  untuk dapat dijadikan lahan usaha tani tanaman sayuran selain tanaman hias.
10.   Himbauan kepada para lapisan masyarakat untuk melestarikan hutan menumbing yang ada dalam kawasan hutan lindung.














BAB VII . K E S I M P U L A N.

Kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis, dari kondisi yang ada diwilayah binaan pertanian kelurahan sungai daeng khususnya kecamatan muntok, masih sangat perlu sekali peningkatan informasi, inovasi tentang pertanian khususnya teknologi pertanian yang modern umumnya. Untuk itu kami menghimbau dan sangat meminta sekali dari berbagai pihak-pihak yang terkait untuk dapat lebih peduli demi kemajuan petani perkotaan khususnya, sehingga revitalisasi pertanian yang sudah dicanangkan pemerintah dapat berjalan lancar sebagai mestinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar