AAA

Doa kan saudara-saudara kita yang tertimpa musibah saat ini, dan ulurkan tanganmu untuk meringankan beban mereka.

Jumat, 10 Desember 2010

PERUBAHAN MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN



  1. Proses Difusi atau penyebaran kebudayaan
Proses penyebaran kebudayaan merupakan rangkaian proses penyebaran (imigrasi) manusia sebagai pendukung kebudayaan. proses ini ada yang berjalan cepat tapi ada juga yang berjalan lamban.
Franz Boas seorang ahli antropologi Amerika keturunan Jerman menyebutkan proses sosial penyebaran manusia dan perilakunya disebabkan beberap hal, yaitu melalui:
a.                  Symbiotic
Salah satu bentuk penyebaran penduduk adalah melalui pertemuan antara individu yang berbeda kelompok, misalnya: melalui pertemuan ekonomi/ perdagangan. unsur-unsur kebudayaan asing secara tidak sengaja atau dipaksa turut serta bersama datangnya para pedagang.
Masuknya kebudayaan Hindu diantaranya karena masuknya pedagang hindia. pengaruh lainnya adalah kebudayaan tembikar dan keramik yang di Negara mereka sudah maju, lambat laun penduduk asli di sekitar pelabuhan dan pantai memiliki keterampilan baru yaitu membuat gerabah dan keramik.
b.      Penetration Pasifique
Pemasukan atau penerobosan secara damai (salah satunya oleh misionaris agama). meskipun masuknya melalui para pedagang dapat dinyatakan secara baik-baik atau damai, namun ada hal prinsip yang membedakan dengan pola oleh misionaris, yaitu bahwa ada unsur kesengajaan dibandingkan dengan yang dilakukan oleh para pedagang tadi.
c.       Stimulus Diffusion
difusi meliputi suatu wilayah yang luas biasanya terjadi melalui serangkaian pertemuan antaa sejumlah suku bangsa. bentuknya dapat berupa perang antarsuku, factor alam berupa musibah banjir, gunung meletus, dll. arah proses ini digambarkan dalam diagram dibawah ini
 

A                                 B                      A                                 B
         (a)                                                             (b)

Ditinjau lebih teliti, dapatlah dibayangkan berbagai macam sebab dari imigrasi manusia itu. Ada kondisi tertentu yang menyebabkan berlangsung secara lambat dan otomatis, namun ada juga kondisi tertentu yang menyebabkannya terjadi secara mendadak dan cepat. Hal itu sangat mungkin terjadi mengingat penyebaran manusia dalam keterbatasan dan hambatannya sehingga tidak memungkinkan penyebarannya secara mulus, seperti model (b) dari diagram diatas. Sekelompok manusia dari tempat A menuju tempat B harus melalui rintangan serta hambatan dan jalan yang berliku, dalam rentang waktu yang lama sampai ditempat yang baru. Pada tempat yang baru itulah berkembang suatu kebudayaan baru.
Sepanjang sejarah umat manusia sebagaimana dikemukakan diatas, proses perpindahan itu juga membawa serta konsep kebudayaan miliknya. Dengan demikian, pengembangan kebudayaan tidak saja mendasar karena tuntutan perubahan pemenuhan individualnya, tetapi juga disebabkan pengaruh kebudayaan lain.
Perbedaan percepatan berevolusi mengakibatkan terjadinya beragam kebudayan manusia. Dalam ketiga proses di atas, hamper dipastikan apabila dalam perjalanan mereka, mereka dingga ditempat tertentu, baik dalam waktu yang singkat maupun lama termasuk didalamnya kemungkinan menetap, terjadi saling mempengaruhi unsur kebudayaan. Dipandang dari sudut sejarah kebudayaan umat manusia, migrasi bangsa-bangsa itu sangat mungkin menyebabkan proses penyebaran unsur kebudayaan dari suatu tempat ke tempat tertentu. Proses penyebaran inilah dalam ilmu antropologi dinamakan proses difusi.       
Apabila dicermati secara teliti, maka proses difusi sesungguhnya tidak hanya dari sudut bergeraknya unsur-unsur pembentuk kebudayaan dari satu tempat ketempat lain saja tetapi juga adalah unsur pembentuk kebudayaan itu sendiri. unsur pembentuk kebudayaan itu pada era modernisasi sekarang ini tidak harus bertemu fisik antar pendukung kebudayaan, tetapi banyak juga terjadi melalui beragam media komunikasi, telephon, internet, dll. unsur yang berpindah itu sendiri tidaklah merupakan suatu hal yang tunggal, tetapi lebih bersifat kompleks. para antropolog menyebutnya kultur komplek, yaitu perubahan suatu unsur yang juga akan diikuti oleh subunsur lainnya. contohnya, setelah Perang Dunia ke-II mulai merebak pengenalan teknologi mobil, juga diikuti oleh penyediaan sarana jalan yang memadai dan bahan bakar, yang rutinitas pemeliharaannta membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki teknik permesinan dll.

  1. Proses Belajar Kebudayaan Sendiri
Dalam keterbatasan biologis manusia, manusia telah mengembangkan proses pembelajarannya. Dalam kerangka pembelajarannya itu, diantaranya adalah proses pembelajaran kebudayaan sendiri yang meliputi proses internalisasi, sosialisasi, dan proses enkulturasi sebagaimana akan diuraikan dibawah ini.
a.      Proses internalisasi
Proses ini berlangsung seumur hidup individu sejak dilahirkan sampai hamper meninggal untuk mengolah segala perasaan, hasrat, nafsu, dan emosi yang kemudian membentuk kepribadiannya. Berbagai bakat yang terkandung dalam gennya, tidak secara otomatis menghasilkan suatu nilai dan perilaku budaya, tetapi pengembangan berbagai macam perasaan sampai pada nafsu tersebut nyatanya sangat emmpengaruhi berbagai stimulus yang terdapat dalam lingkungan sosialnya, budayanya dan alam sekitarnya. Proses internalisasi secara sederhana dapat dilihat pada seorang bayi. Dia bisa merasakan bahwa apabila dia alpar, dia menangis. Pada saat itu seseorang akan memeberikan minum susu. Manakala kadinginan dia menangis, seketika itu pula akan ada yang menyelimuti. Gejala perolehan nikmat ini akan senantiasa dilakukannya sebagai fenomena baru pemuas keinginannya. Proses ini dijadikan sebagai media pembelajaran untuk setiap keinginan pemenuhan hasratnya.
b.      Proses Sosialisasi
Proses sosialisasi adalah proses sosial di mana seseorang individu menerima pengaruh, peranan, tindakan orang-orang di sekitarnya, seperti kakak, adik, paman, pembantu dll.
Seseorang akan dipengaruhi oleh individu lain yang menempati berbagai status dan kedudukan dalam masyarakat yang dijumpainya sejak dia dilahirkan. Dengan demikian, akan mempengaruhi pola pikirnya kelak dikemudian hari. Proses sosialisasi ini akan sangat bervariasi karena dipengaruhi oleh struktur masyarakat, sususnan kebudayaannya serta lingkungan sosial yang bersangkutan.
Misalnya, pada masyarakat menengah ke atas diperkotaan, peranan pengasuh anak sekarang ini sangat dominan. Sejak makan pagi, digendong dan diasuh bahkan tidak jarang tidur malampun seorang anak ada dalam lingkungan seorang pengasuh. Hal ini tentu akan berdampak pada tokoh yang melekat dalam ingatan si anak kelak. Pada masa ini seorang anak akan mengerti peran sosial yang diemban oleh orang-orang disekelilingnya.
dengan demikian , tingkat sosialisasi pada berbagai kelompok masyarakat adalah berbeda. oleh karena itu, dapat kita pahami bahwa prilaku khusus yang muncul dalam kalangan kraton dan ningrat di Jawa misalnya dalam hal mengasuh anak berbeda dengan orang kebanyakan.
c.       Proses enkulturasi/pembudayaan
Proses enkulturasi adalah proses sosial di mana individu belajar menyesuaikan diri dan alam pikiran serta sikapnya terhadap adat, norma serta semua peraturan yang terdapat dalam lingkungan masyarakatnya. Berkaitan dengan proses-proses tersebut dalam kenyataannya di masyarakat tidak semua individu secara mulus melewatkan tahapan proses tersebut. Ada beberapa individu yang sukar untuk menerima dan menyesuaikan diri dengan berbagai factor yang dijumpainya dalam masyarakat.

  1. Proses pengenalan budaya asing
Masuknya kebudayaan asing tidak dapat dimungkiri pada masa sekarang ini. Selain penghubung antar suku bangsa dengan tujuan khusus seperti pariwisata, kunjungan budaya dan misi sosial politik lainnya, hamper dapat dipastikan bahwa makhluk manusia di muka bumi ini pada hakikatnya cenderung mengadakan hubungan sosial dengan sesamanya. Terdapat beberapa proses sosial yang muncul selama masuknya kebudayaan asing ini, diantaranya adalah proses akulturasi dan proses asimilasi.
a.      Proses akulturasi
Berbagai perubahan dalam kehidupan masyarakat tradisional atau bangsa yang terjajah yang berasal dari kebudayaan penjajah Barat, dalam kajian antropologi disebut proses akulturasi. Indonesia mengalami runtutan panjang keterpengaruhan budaya dimulai penjajahan bangsa Portugis, Inggris, Belanda, dan Jepang. Setelah Indonesia merdeka, meskipun tidak melalui pola penjajahan, pola keterpengaruhan ini dirasakan muncul dengan pesat akibat pertemuan budaya dan majunya sistem komunikasi, satelit, computer dll.
Proses akulturasi dapat dijabarkan sebagai suatu proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok manusia dengan suatu proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu sedemikian rupa depengaruhi oleh unsur-unsur suatu kebudayaan lain sehingga unsur-unsur lain itu diterima dan disesuaikan dengan unsur kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya identitas kebudayaan asli.
b.      Proses asimilasi
proses asimilasi adalah proses sosial yang timbul apabila terdapat:
*      kelompok-kelompok manusia dengan suatu latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda
*      kelompok manusia ini saling bergaul langsung secara intensif serta dalam waktu yang lama
*      pertemuan budaya-budaya antar kelompok itu masing-masing berubah watak khasnya dan unsur-unsur kebudayaannya saling berubah sehingga memunculkan suatu watak kebudayaan yang baru atau campuran.
Biasanya golongan-golongan yang tersangkut dalam suatu proses asimilasi adalah suatu golongan mayoritas dan beberapa golongan minoritas. dalam hal ini golongan minoritas inilah yang mengubah sifat khas dari unsur-unsur kebudayaannya, dan menyesuaikannya dengan kebudayaan dari golongan mayoritas sedemikian rupa sehingga lambat laun kehilangan kepribadian kebudayaannya, dan masuk ke dalam kebudayaan mayoritas.
Pada dasarnya proses asimilasi akan berjalan secara baik manakala ada sikap toleransi dan simpati antarmasyarakat pendatang dan dengan penduduk asli. Di sana sisi factor penghambat asimilasi diantaranya:
§  kurangnya pengetahuan tentang unsur kebudayaan yang dihadapi (dapat) bersumber dari pendatang ataupun penduduk asli
§  sifat takut terhadap kebudayaan yang dihadapi
§  perasaan ego dan superioritas yang ada pada individu-individu dari suatu kebudayaan terhadap kelompok lain.
Sebaliknya, ada juga factor yang memudahkan asimilasi dalam masyarakat adalah
§  factor toleransi, pada usaha yang mendasar menanamkan kelakuan saling menerima dan memberi dalam struktur himpunan masyarakat
§  factor kemanfaatan timbal balik, factor ini mengacu pada manfaat nyata di antara kedua belah pihak
§  factor simpati, simpati meliputi pemahaman mendasar, saling mengahrgai dan memberlakukan secara baik para pihak
§  factor perkawinan campuran, perkawinan campuran sangat bermanfaatn bagi proses asimialsi terutama dalam masyarakat yang mengenut asas demokratis dalam kehidupan sosial dan politik.



  1. Pembaruan atau Inovasi
4.1 Inovasi
Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari pengguaan sumber-sumber alam, energi dan modal, pengaturan baru dari tenaga kerjaa dan penggunaan teknologi baru yang semua akan menyebabkan adanya sistem produksi, dan dibuatnya produk-produk yang baru. Dengan demikian inovasi itu mengenai pembaruan kebudayaan yang khusus mengenai unsur teknologi dan ekonomi.
proses inovasi sudah tentu sangat erat sangkut-pautnya dengan penemuan baru dalam teknologi. suatu penemuan biasanya juga merupakan suatu proses sosial yang panjang yang melalui dua tahap khusus yaitu discovery dan invention.
suatu discovery adalah suatu penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru, baik yang berupa alat baru, suatu ide baru, yang diciptakan oleh seorang individu, atau suatu rangkaian dari beberapa individu dalam masyarakat yang bersangkutan. discovery baru menjadi invention apabila masyarakat telah mengakui, menerima, dan menerapkan penemuan baru itu.
proses dari discover hingga menjadi invention seringkali memerlukan tidak hanya seorang individu, yaitu penciptanya saja, melainkan suatu rangkaian yang terdiri dari beberapa orang pencipta. penemuan dari mobil misalnya dimulai dari aktivitas seorang Amerika S. Marcus yang dalam tahun 1875 mengembangkan motor gas yang pertama. sebenarnya sistem motor gas juga telah terlebih dahulu gagasannya telah dikembangkan langkah demi langkah oleh beberapa pencipta sebelum Marcus. walaupun demikian Maarcuslah yang membulatkan penemuan tersebut dan yang pertama kali menghubungkan motor gas dengan sebuah kereta dengan cara yang sedemikianrupa sehingga kereta tadi dapat berjalan tanpa ditarik oleh kuda. itulah saatnya mobil menjadi sebuah discovery. baru lebih dari 30 tahun kemudian, sesudah suatu rangkaian sumangan pemikiran dari banyak pencipta lain dari berbagai Negara di Eropa maupun Amerika, menambah pada perbaiakn alat tadi, maka sebagai alat pengangkut oleh manusia dengan cukup praktis dan aman. bnetuk mobil semacam itu, yang memperoleh hak paten di Amerika kurang lebih pada tahun 1911, dapat disebut sebagai permualaan dari kendaraan mobil yang pada masa sekarang menjadi salah satu alat terpenting dalam kehidupan masyarakat manusia. dengan terciptanya bentuk itu, kendaraan mobil menajdi suatu invention baru.
4.2 pendorong penemuan baru
Faktor yang menjadi pendorong bagi individu dalam suatu masyarakat untuk memulai dan mengembangkan penemuan-penemuan baru adalah
1)      Kesadaran para individu akan kekurangan dalam kebudayaan
2)      Mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan
3)      Sistem perangsang bagi aktivitas mencipta dalam masyarakat
Dalam sebuah masyarakat, banyak karakter-karakter manusia yang ada didalamnya. Ada manusia atau individu yang menyadari kekurangan dalam kebudayaan tetapi bersikap menerimasaja kekurangan-kekurangan itu sebagai hal yang dianggap takdir, individu lain mungkin tidak puas dengan keadaan, tetapi pasif atau hanya menggerutu daja dan tidak berani atau tidak mampu untuk berbuat apa-apa, sedang ada juga individu-individu yang aktif  yang berusaha untuk berbuatsesutau untuk mengisi atau memperbaiki kekurangan yang mereka sadari itu. Dari beberapa kategori atau karakter individu-individu tersebut, yang terakhir inilah antara lain muncul para pencipta dari penemuan-penemuan baru baik yang besifat discovery maupun invention.



           





Tidak ada komentar:

Posting Komentar